Jumat, 09 Januari 2015

AKAL BULUS ORANG BANYAK HUTANG


Dahulu kala hidup seorang yang banyak mempunyai hutang, dan pada suatu hari ia bertemu dengan salah satu orang yang menghutangi kemudian bersembunyi supaya tidak diminta utangnya. Tetapi pada akhirnya dia ditemukan oleh yang menghutangi, dan berkatalah kepada yang dihutangi: apa yang akan kamu berikan kepada ku ketika saya memberikan taktik agar terbebas dari penghutang yang lain??jawablah yang dihutangi: saya akan melunasi hatangku kepadamu dan akan memberikan lebih kepadamu.Dan percayalah yang akan memberikan taktik itu, dan berkatalah: besok sebelum shalat, dududklah didepan tokomu, dan ketika ada orang yang mengucapkan salam kepadamu menggogonglah kepadanya seperti gonggongan anjing hingga dia mengira kamu adalah orang gila.

Kemudian pada hari selanjutnya duduklah dia di depan tokonya seperti hari sebelumnya, kemudian menggonggonglah kepada setiap orang yang memberikan salam kepadanya, hingga terdengarlah berita tentang orang yang menggonggong oleh orang yang menggutangi, kemudian mereka datang kepada hakim guna mengadukan permasalahan mereka yang berhubungan dengan orang yang menggonggong tersebut. Mendengarlah hakim penjelasan mereka kemudian menyuruh untuk mendatangkan orang yang mengonggong tersebut. Dan ketika didatangkannya, menggonggonglah kepada sang hakim hingga berulang kali hingga hakim merasa putus asa dalam menghadapi orang yang menggonggong. Dan pada akhirnya hakim memutuskan bahwa orang yang menggonggong ini adalah orang gila dan membebaskannya dari seluruh hutang yang membelitnya.

Mendengar berita tentang bebasnya orang yang menggonggong dari segala hutangnya, datanglah salah satu orang yang menghutangi di mana orang itulah yang dulu mengajarkan akal bulus untuk membebaskan dari hutang-hutangnya. Tetapi ketika bertemu untuk menagih janjinya, menggonggonglah dia pada penagih janji berulang kali hingga berpitus asalah dia untuk menagih janji dan menyesal akan perbuatannya dulu membantu si Penggonggog anjing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar